Guru Dapat Jadikan Permainan Tradisional Sebagai Alat / Media Pembelajaran Efektif Di Sekolah

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Indonesia yang mempunyai letak geografis sangat luas dan terdiri dari aneka macam macam suku bangsa, berkembang pula aneka macam macam permainan tradisional.

Permainan tradisional ada yang bersifat kompetisi, ada pula yang sekedar rekreasi. Namun di balik itu, tersimpan juga nilai-nilai kasatmata yang terkandung dalam setiap permainan, khususnya nilai-nilai pendidikan karakter.

Karena itulah permainan tradisional juga cocok diterapkan para guru di sekolah dalam kegiatan berguru mengajar. Hal tersebut mengemuka dalam Workshop Permainan Tradisional untuk Guru dan Orang Tua Siswa di Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu pagi, (8/8/2020).

Workshop ini digelar bersamaan dengan Pameran Permainan Tradisional di salah satu gedung di Lawang Sewu sebegai rangkaian penyelenggaraan Pekan Budaya Indonesia 2020. Peneliti permainan tradisional dari Komunitas Hong, Zaini Ali menyampaikan aplikasi permainan tradisional di sekolah tidak memerlukan waktu atau mata pelajaran khusus.

Yang paling penting ialah bagaimana guru-guru dapat diajak berkreasi dan memakai permainan tradisional sebagai media penyampai suatu mata pelajaran. "Misalnya pelajaran olahraga. Mengapa harus selalu bermain bola? Mengapa (bentuknya) harus olahraga?

Mengapa belum dewasa tidak diajak main dulu permainan tradisional atau olahraga tradisional supaya mengenal. Makara mainan dijadikan sebagai alat, sebagai media, bukan masuk sebagai materi. Anak-anak diajak bermain. Misalnya matematik diselingi permainan berhitung dulu. Pelajaran agama misalnya, bagaimana mengajarkan nilai-nilai agama dalam permainan tradisional. Mengajarkan konsep taat, di mana permainan tradisional juga ada aturannya," urai Zaini usai menjadi narasumber dalam workshop.

Salah satu penerima workshop, guru dari SD Telogosari Kulon 4 Kota Semarang, Muhdor, mengakui permainan tradisional sangat anggun diterapkan di sekolah alasannya ialah ada pembentukan karakter. Namun aplikasi permainan tradisional dalam kegiatan berguru mengajar harus dilakukan secara konsisten. "Permainan tradisional itu sangat tergantung pada gurunya. Kalau dimasukkan ke dalam pembelajaran untuk jadi semacam pemanasan dapat saja untuk membangkitkan pembelajaran inti nanti”.

Kalau dititipkan pada guru olahraga juga sangat anggun sekali," katanya. Komunitas Hong sebagai salah satu komunitas permainan tradisional aktif bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyosialisasikan permainan tradisional di aneka macam kesempatan. Zaini mengatakan, sosialisasi permainan tradisional ke masyarakat harus melibatkan banyak pihak. Ia mengakui, selama ini Kemendikbud sangat terbuka dalam membantu penyebarluasan informasi dan sosialisasi permainan tradisional di aneka macam kawasan melalui pameran, workshop dan seminar.

"Harapan saya nanti Kemendikbud dapat bikin kegiatan lain yang aplikatif. Artinya mereka (anak-anak) sudah dikenalkan (permainan tradisional), sudah tertarik, kemudian bagaimana aplikasinya di kelas. Misalnya biar mereka diajak bermain sebelum pelajaran dimulai, diajarkan ke alam, atau berhitung melalui permainan. Karena dunia belum dewasa ialah dunia bermain. Tidak lepas dari itu," tuturnya. (Desliana Maulipaksi)

Related : Guru Dapat Jadikan Permainan Tradisional Sebagai Alat / Media Pembelajaran Efektif Di Sekolah

0 Komentar untuk "Guru Dapat Jadikan Permainan Tradisional Sebagai Alat / Media Pembelajaran Efektif Di Sekolah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)