Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Ada tiga penyakit yang dialami seorang siswa penulis yang harus menjadi perhatian guru. Suminto A. Sayuti, ketua dewan juri Lomba Menulis Cerita SMP/MTs, menyebutkan ketiga penyakit itu ialah kutil, kurap, dan kudis.
Kutil kependekan dari kurang teliti. Menurut Suminto, kendati dibebaskan untuk memakai bahasa, namun penulis tetap terikat pada kaidah-kaidah dan ejaan bahasa Indonesia yang telah disepakati.
“Kedua, kurap. Kurang rapi di dalam menuangkan gagasan yang telah dipilih oleh belum dewasa kita,” kata Suminto. Kurang terkendalinya teladan pemragrafan dan pengaleniaan menjadikan terganggunya kelancara dongeng utama di dalam hal pembacaan.
Penyakit ketiga yaitu kudis, kurang disiplin. Siswa kurang disiplin menentukan gagasan yang lalu dieksplorasi lebih lanjut. Ia berharap guru tidak memaksa murid-muridnya mengikuti teladan penulisan juara LMC tahun sebelumnya. Sebab, bila demikian, akan memandulkan kerativitas siswa. “Oleh alasannya ialah itu, mereka perlu diarahkan secara disiplin di dalam mengeksplorasi gagasan tanpa diberi batasan-batasan yang ketat,” tegas Suminto.
Sedangkan Joni Ariadinata, juri LMC SD/MI, sebelum membacakan daftar juara, mengaku optimis mengenai Indonesia di masa depan. Dari hasil wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan para finalis, ia mengetahui kegigihan siswa dalam berinteraksi dengan buku dan harapan yang hendak digapai.
“Kalau ada yang bertanya, apakah ada seorang anak sekolah dasar yang mewajibkan dirinya setiap hari membaca minimal satu buku minimal, maka jawabnya ada. Mereka hadir di ruangan ini. Kalau satu hari mereka membaca satu buku, maka dapat dibayangkan satu tahun mereka membaca ratusan buku,” ujarnya.
Ia pun kagum pada mereka yang punya harapan tinggi. Mereka ingin menjadi dokter yang penulis, pengusaha yang penulis, politikus yang penulis, dan mahir aturan yang penulis. “Mereka hadir di ruangan ini. Tentu kita sangat berbahagia. Kita memandang Indonesia dengan sangat optimis,” katanya.
Kemudian, Joni membacakan sebait pantun:
Berenang di bahari yang tenang
langit terbentang seluas angkasa
memandang adik-adik para pemenang
seperti melihat masa depan Indonesia
Joni pun yakin bahwa suatu hari Indonesia mempunyai seorang pemimpin yang penulis.* (Billy Antoro)
0 Komentar untuk "Beberapa Kelemahan / Kekurangan Siswa Dalam Menulis Yang Harus Diperhatikan Guru"