LIPUTANTOP.COM - Kehidupan di dunia yang melenakan membuat orang saling berlomba satu sama lain untuk mencari rezeki Allah. Ada yang menganggap bahwa rezeki haram saja susah dicari apalagi yang halal.
Pola pikir yang terlalu picik. Sempit pikiran karena kurang pemahaman, kurang ilmu.
Banyak orang menggampangkan berbuat dosa. Tidak memperdulikan bahwa akibat perbuatannya tersebut membuat rezekinya menjauh, membuat hidupnya merana, membuat hari-hari yang dijalaninya semakin berat.
Sumber-sumber rezeki yang diperoleh merasa tidak perlu dicek kehalalannya. Haram atau halal bukan sesuatu yang penting untuk dibahas.
Yang terpenting adalah hari ini dapat rezeki untuk dipakai hidup, urusan dosa biar dibahas nanti aja.
Dengan bangganya berteriak: "Inilah dunia! Nikmati apa yang kau inginkan. Tak ada yang bisa melarang. Persetan dengan siksa kubur ! Kita bebas melakukan apa saja yang kita inginkan, nikmati sepuas-puasnya. Setidaknya saat maut menjemput kamu tak akan menyesal, karena keindahan dunia sudah direguk."
Lalu apa yang terjadi ketika kita semakin tenang, semakin "tanpa dosa" melakukan kemaksiatan?
Menangguk rezeki dari judi semakin dinikmati (penjudi/bandar judi), mencari untung dari industri yang membuat zina jadi hobi (pelacur/mucikari), mendapat gaji dengan ngomongin/gosipin orang (presenter gosip), menerima upah menzalimi orang lain dan jadi bangga (penegak hukum bejat). mendulang rupiah dengan merusak mental generasi muda (penjual/bandar narkoba), menjadi kaya dengan menjerat kehidupan orang lain (rentenir) ataupun menarik banyak uang dari hasil rampokan dan banyak lagi.
Nafsu yang sudah dikotori dengan sifat-sifat keserakahan, kesombongan, tidak tahu diri atau lupa diri membuat kita tak lebih baik dari setan.
Maukah kita disamakan dengan setan? Mahluk yang dijanjikan Allah akan menjadi penghuni tetap neraka jahanam?
Konsekuensi Rezeki Haram
Lalu apa yang terjadi jika kita menikmati rezeki dari sumber-sumber haram seperti di atas?
Pertama: kita akan tenggelam dalam lautan dosa dan maksiat.
Setelah sadar ternyata dosa kita sudah menumpuk, menggunung.
Naluri kita cenderung menarik kepada kebenaran, tetapi kita tidak mau memperdulikannya.
"Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (Q.S.Al Baqarah: 7).
Kedua: rezeki haram merusak ketenangan, merusak fisik dan merusak kehidupan.
Makanan yang dimakan bersumber dari rezeki haram akan menjadi sel-sel haram dalam tubuh.
Sel-sel ini harusnya membangun dan menyehatkan tubuh malah sebaliknya bisa saja menggerogotinya, menjadi penyakit mematikan yang tidak ada obatnya.
Jika diberi makan kepada anak rezeki haram akan menjadikannya anak yang jauh dari Allah, karena sejak awal sudah diberi makanan kesukaan setan, jadilah tingkah lakunya seperti setan.
Istri yang diberi nafkah dari rezeki haram akan menjadikan rumah tangganya seperti neraka, jauh dari keberkahan.
Ketiga: rahmat Allah akan menjauh, kalaupun diberi rezeki,
menjadi tidak berkah sampai ia memohon ampunan.
Pada hari akhir nanti dia dihadirkan dalam keadaan buta dan Allah akan melupakannya.
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia'Ya, Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman, 'Demikianlah telah datang kepada kamu ayat-ayat Kami maka kamu melupakannya, maka begitu pula pada hari ini kamu akan dilupakan. Dan demikianlah kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya pada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal." (Q.S.Taahaa:124-127).
Ketahuilah tidak ada kebahagian dari rezeki haram hasil kemaksiatan.
Kalaupun banyak jumlahnya dan jadi kaya raya karenanya sesungguhnya itu hanyalah kenikmatan semu.
Segeralah bertaubat, kembali ke jalan Allah dan carilah rezeki yang halal, meskipun sedikit yang penting berkah.
Sumber: lancarrezeki.blogspot.com
0 Komentar untuk "Mengerikan, Inilah Konsekuensi Rezeki Haram"