Metode Dalam Sosiologi (Kualitatif, Deduktif) Klarifikasi Lengkap

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos artinya cara atau jalan. Dalam perkembangannya, metode berarti cara kerja untuk sanggup memahami objek yang menjadi sasaran ilmu.

Ciri pokok suatu metode sekurang-kurangnya adalah:
1. ada permasalah yang akan dikaji atau diteliti;
2. ada hipotesis, yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan terlebih dulu kebenarannya;
3. Ada tawaran mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dan hipotesis yang ada.

Sosiologi sebagai metode memakai metode ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala alamiah khususnya tanda-tanda kemasyarakatan. Menurut Paul B. Horton dalam sosiologi untuk mempelajari gejala-gejala alamiah khususnya kemasyarakatan memakai teknik riset. Teknik riset itu sanggup diuraikan sebagai berikut.
1. Study Crossectional dan longitudinal
Study Crossectional adalah suatu pengamatan yang mencakup suatu kawasan yang luas dan dalam suatu jangka waktu tertentu. Adapun studi longitudinal yaitu suatu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.

2. Eksperimen laboratorium dan eksperimen langan
Dalam penelitian eksperimen laboratorium, subjek orang yang dikumpulkan di dalam suatu tempat atau "laboratorium" kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan sang peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan-kesimpulan. Penelitian eksperimen lapangan yaitu pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di mana peneliti memperlihatkan pengalaman-pengalaman gres kepada objek secara umum kemudian diamati hasilnya.

3. Penelitian Pengamatan
Penelitian pengamatan hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian pengamatan peneliti tidak mensugesti terjadinya suatu kejadian.

Metode Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Sosiologi

Menurut Soerjono Soekanto dalam sosiologi dipakai dua jenis metode untuk melaksanakan penelitian, metode tersebut antara lain berikut ini.

1. Metode kualitatif, yaitu metode yang memakai cara kerja dengan menjabarkan hasil penelitian menurut penelitian dan pemaknaan terhadap data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil tidak sanggup diukur dengan angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak.
a. Metode historis
Metode historis yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.

b. Metode komparatif
Metode komparatif yaitu metode pengamatan dengan membandingkan antara majemuk masyarakat serta bidang-bidang untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk wacana sikap suatu masyarakat Indonesia pada masa kemudian dan masa akan datang.

c. Metode studi kasus
Metode studi masalah yaitu suatu metode pengamatan wacana suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu-individu. Alat-alat yang dipergunakan dalam studi masalah adalah:
1) wawancara (interview),
2) daftar pertanyaan (questionaire),
3) participant observasi technique, dimana pengamat ikut serta dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang diamati.

2. Metode kuantitatif, yaitu metode yang dipakai peneliti dengan mengutamakan bahan-bahan penelitian keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti sanggup diukur dengan memakai skala, indeks, tabel, dan formula tertentu yang cenderung memakai uji statistik.
Salah satu cara peneliti dalam metode kuantitatif yaitu dengan polling (jajak pendapat).

Selain kedua metode tersebut di atas masih ada beberapa metode yang dipakai dalam sosiologi, antara lain sebagai berikut.
1) Metode deduktif yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Contoh: Siswa Sekolah Menengan Atas B pintar-pintar, maka Budi siswa kelas X Sekolah Menengan Atas B juga pintar.

2) Metode induktif yaitu metode yang mempelajari suatu tanda-tanda khusus untuk mendapat kesimpulan yang bersifat umu.
Contoh: Andi seorang siswa yang bakir dari kelas XI Sekolah Menengan Atas A, Dina seorang siswa yang bakir dari kelas XI Sekolah Menengan Atas A, Markus seorang siswa yang bakir dari kelas XII Sekolah Menengan Atas A, maka kesimpulannya para siswa Sekolah Menengan Atas A pintar-pintar.

3) Metode empiris yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan faktual di dalam masyarakat.

4) Metode rasional yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika daypikir untuk mencapai pengertian wacana problem kemasyarakatan.

5) Metode fungsional yiatu mtode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.

Menurut Abu Ahmadi, dalam sosiologi untuk menilik sasarannya dipakai metode antara lain berikut ini.
1) Historical method, yaitu suatu cara penelusuran terhadap kebudayaan serta struktur masyarakat yang telah lampau, untuk dijadikan tumpuan pada masa yang akan datang.

2) Comparative method.
yaitu suatu metode dengan membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain, serta kelompok dengan kelompok lain, sehingga sanggup ditarik garis-garis persamaan yang berlaku umum. Dari hal tersebut terdapat citra terhadap perkembangan berikutnya dalam masyarakat.

3) Statistical method, yaitu metode untuk mengukur gejala-gejala sosial yang tampak secara kuantitatif kemudian diinterprestasikan ke dalam pemahaman umum.

4) Case study method (survei) yaitu metode dengan menilik peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kelompok masyarakat, maupun lembaga-lembaga tertentu untuk mendapat garis-garis pokok suatu peristiwa.

Sumber goresan pena metode dalam sosiologi (kualitatif, deduktif) klarifikasi lengkap: Sosiologi Untuk Kelas X Sekolah Menengan Atas dan MA (Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional) oleh Sri Sudarmi dan W. Indriyanto.

Related : Metode Dalam Sosiologi (Kualitatif, Deduktif) Klarifikasi Lengkap

0 Komentar untuk "Metode Dalam Sosiologi (Kualitatif, Deduktif) Klarifikasi Lengkap"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close