Seni Budaya Vii Belahan 2 Menyanyi Dengan Satu Bunyi Dan Bermain Dengan Alat Musik Sederhana

Lagu kawasan merupakan lagu yang lahir dan meningkat dari budaya daerah.

Umumnya pencipta lagu kawasan tidak dimengerti secara niscaya lantaran lagu kawasan sifatnya turun temurun.

Bahasa yang dipakai pada lagu kawasan merupakan bahasa setempat dari kawasan tersebut. Bentuk pola dan melodi lagu biasanya sungguh sederhana sehingga gampang dikuasai oleh penduduk setempat.

Lagu kawasan biasanya meningkat sesuai dengan keadaan sosial budaya serta alam kawasan asalnya.

Ciri utama lagu kawasan merupakan liriknya berupa syair yang mengisahkan budaya, tata-cara, serta moral istiadat penduduk setempat

Lagu daera di Indonesia memiliki ciri-ciri selaku berikut:

1. Kedaerahan
Lirik syair lagu kawasan setempat sesuai dengan kawasan atau dialek setempat yang bersifat setempat lantaran lagu kawasan berkembang dari budaya kawasan setempat. Lagu kawasan setempat bersifat kedaerahan, artinya cuma dimengerti oleh penduduk darah tersebut.

2. Sederhana
Lagu kawasan setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang dipakai pada biasanya tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis merupakan tangga nada yang terdiri atas lima nada berjenjang yang sesungguhnya tidak sanggup dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis sanggup dipraktekkan mendekati jajaran nada yang dipakai nada do-re-mi-so-la.

3. Turun Temurun
Lagu kawasan setempat pengajarannya bersifat turun temurun dari orang renta terhadap anaknya atau dari nenek terhadap cucunya. Lagu kawasan setempat tersebut biasanya diciptakan dalam keadaan alam di kawasan setempat. Lagu kawasan setempat dinyanyikan pada ketika bawah umur bermain atau dolanan.

4. Jarang Diketahui Penciptanya
Lagu kawasan setempat memiliki huruf bebuyutan lantaran penciptanya jarang diketahui. Lagu kawasan setempat tidak dimengerti penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersil. Lagu kawasan setempat pada biasanya dinyanyikan cuma pada ketika bermain, demam isu panen, waktu senggang, atau meninabobokan anak.

Beberapa lagu kawasan setempat di Indonesia selaku berikut:

1. Aceh
 a. Bungong Jeumpa
 b. Tawar Sedenge
 c. Aceh Lon Sayang
 d. Aneuk Yatim

2. Sumatera
 a. Ayam den Lapeh
 b. Gending Sriwijaya
 c. Alusi Au d. Injit-Injit Semut

3. Kalimantan
 a. Ampar Ampar Pisang
 b. Ammac Ciang
 c. Naluya
 d. Paris Berantai

4. Jakarta
 a. Ondel Ondel
 b. Dayung Sampan
 c. Keroncong Kemayoran
 d. Kicir-Kicir

5. Jawa Tengah
 a. Gambang Suling
 b. Gajah-Gajah
 c. Cublak-Cublak Suweng
 d. Jaranan

1. Bunyi
Bunyi dalam musik berasal dari bunyi insan yang disebut vokal dan bunyi dari alat-alat musik yang disebut instrumen.

2. Irama
Irama disebut juga ritme atau ritmis, yakni panjang dan pendeknya nada dalam musik. Irama menampilkan ketukan dalam musik. Irama biasanya disebabkan oleh perulangan bunyi, panjang pendek kata dalam lagu, atau lantaran perubahan tekanan-tekanan kata. Irama merupakan unsur mutlak dalam musik lantaran tanpa irama maka tidak ada musik.

3. Nada
Nada merupakan tinggi rendahnya bunyi dalam musik. Nada disebut juga dengan tangga nada atau laras. Kedudukan nada sungguh penting dalam musik lantaran mengandung pemahaman berolah vokal.

5. Birama
Birama merupakan pengelompokkan ketukan menjadi unit-unit hitungan dalam relevansinya dengan kerangka waktu. Di dalam seni musik, tekanan (tesis) jatuh pada setiap hitungan pertama sesudah garis birama.

Untuk menggolongkan not-not yang bertekanan (tesis) dan tidak bertekanan (arsis), dipakai tanda birama dengan angka pecahan menyerupai 2/4, 3/4, 4/4 dan seterusnya. Angka pembilang menampilkan jumlah ketukan setiap ruas birama (setiap unit).

Angka penyebut menampilkan nilai nada yang bernilai satu ketukan. 4/4 artinya satu ruas birama ada 4 ketuk. Setiap not seperempat menjadi satu ketuk. Setiap kalangan tekanan diberi garis pembatas yang disebut garis b (bar line).

6. Harmoni
Harmoni merupakan keserasian, keselarasan bunyi di setiap instrumen dalam kalangan musik yang tampil selaku bentuk yang utuh, nikmat didengar, dan menyanggupi syarat suatu karya musik. Harmoni merupakan ruang musikal, yang menampilkan bobot atau nilai dan bentuk bunyi pada jaringan melodinya.

Kaitan harmoni dengan melodi merupakan faktor musik secara vertikal. Sedangkan melodi merupakan pemenuhan faktor musik secara horizontal.

7. Tekstur
Tekstur sanggup diartikan selaku nilai raba (dalam seni rupa). Tekstur pada musik berupa jalinan atau alunan melodi dalam suatu karya musik yang berisikan banyak sekali suara.

Contoh tekstur bisa dilihat pada grup paduan bunyi yang berisikan beberapa bunyi (sopran, alto, tenor, dan bunyi bas) yang diiringi dengan alat musik (gitar, organ, piiano, atau orkestra).

Alunan masing-masing bunyi berwujud komposisi musik yang kompak dan manis. Pada biasanya tekstur atau corak musik merupakan hasil golongan dari irama, melodi, harmoni, dan dinamik.

8. Tempo
Tempo merupakan perumpamaan untuk menggambarkan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Tanda tempo biasanya menggunakan bahasa Italia. Berikut ini beberapa perumpamaan tempo utama dalam musik nontradisional.
a. Allegro : cepat
b. Alegreto : agak cepat
c. Presto : cepat sekali
d. Moderato : sedang
e. Andante : agak lambat
f. Adagio : lambat
g. Largo : lambat sekali
h. Accelerendo : makin cepat
i. Titardanda : makin lambat
j. Termata : diperpanjang lebih lama

9. Dinamik
Dinamik merupakan keras lemah suatu nada yang dinyanyikan. Dinamik lagu akan menghipnotis situasi lagu tersebut. Tanda dan perumpamaan dinamik merupakan untuk menyatakan besar kecilnya suara, atau keras lunaknya suara, dan perubahan keras lunak bunyi itu.
F  =  forte = keras
inf = mezzoforte = agak keras
FF = fortissima = keras sekali
mp = mezzopiano = agak lunak
< = crese=cresedo = makin keras
> = decres-decrecendo = makin lunak
dim-diminuerido = menghilang
subilo F-subita forte = tiba-tiba keras
subita F-subita piano = tiba-tiba lunak

10. Gaya
Gaya merupakan cara menyodorkan melodi atau lagu tersambung dengan halus atau terputus-putus. Tanda-tanda dalam gaya, selaku berikut:
♩♩ legato = tersambung

Menyanyikan suatu lagu secara berkelompok sanggup dijalankan dalam bentuk paduan bunyi atau koor.

Paduan bunyi merupakan perumpamaan yang menunjuk terhadap ansambel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan ansambel tersebut.

Menyanyi secara berkelompok sanggup dijalankan dengan satu suara, dua suara, atau lebih. Menyanyi berkelompok dengan menggunakan satu bunyi disebut juga unisono.

Dalam paduan bunyi kalau menggunakan unisono maka mewajibkan seluruh penyanyinya menyuarakan nada yang sama.

Demikian juga dalam musik ansambel, semua alat musik dimainkan dengan nada sama. Unisono atau lagu dengan satu bunyi ini biasanya diciptakan oleh penciptanya dalam pola yang sederhana.

Lagu unisono terdiri atas satu melodi utama. Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang sudah diseleksi untuk mewakili kehendak pencipta lagu mudah-mudahan sesuai dengan tema dan makna lagu tersebut.

Solmisasi tangga nada terdiri atas do re mi fa sol la si do. Pilihan nada-nada yang gampang di nyanyikan, misalnya nada yang tidak terlampau jauh teladan do ke mi kemudian fa kemudian melangka ke re.

Selain itu lirik lagu sanggup dibentuk sebelum atau sesudah melodi lagu. Hal-hal yang mesti diamati dalam bernyanyi unisono antara lain:

1. Warna Suara
Dalam membentuk paduan bunyi atau vocal group, penyusunan kalangan didasarkan ada warna bunyi dan kesanggupan anggota untuk mencapai nada-nada tinggi atau rendah. Warna bunyi antara pria dan perempuan berbeda, berikut ini merupakan perbedaanya:

a. Suara Wanita
Suara perempuan terdiri atas sopran, mezzosopran, dan alto. Suara sopran biasanya dikela dengan bunyi cemerlang, terasa ringan dengan pembawaan yang lincah, dan wilayah nadanya paling tinggi dari semua jenis bunyi manusia. Suara alto memiliki warna yang agak gelap atau wilayah nadanya rendah. Adapun warna dan wilayah nada dari bunyi mezzosopran berada di antara sopran dan alto.

b. Suara Laki-Laki
Suara pria dibedakan atas tenor, bariton, dan bas. Suara tenor, memiliki warna terperinci dan nyaring. Suara bas berwarna gelap dengan pembawaan yang berat dan dalam. Suara bas merupakan bunyi dengan wilayah nada yang terendah di antara semua jenis bunyi manusia. Adapun warna dan wilayah nada dari bunyi bariton berada di antara tenor dan bas.

2. Keseimbangan Suara/Balance
Dalam mempersiapkan kalangan paduan bunyi atau vocal group, mesti diamati perihal keseimbangan kekuatan bunyi antara tiap kelompok.

3. Kepaduan Suara/Blending
Dalam paduan bunyi atau vocal group terdapat sejumlah bunyi insan yang dikelompokkan menurut tugas yang diputuskan oleh partitur serta warna suara. Tiap kalangan (sopran, alto, tenor, dan bas) mesti merupakan satu unit dengan bunyi yang padu, bulat, dan menyatu (blend).

Hal yang menghipnotis blending dala tiap kalangan antara lain pitch yang tepat, mutu bunyi yang baik, penggunaan register yang sama, vibrasi bunyi yang terkendali, dan tingkat takaran, dinamik yang seragam.

Ketika bernyanyi, banyak sekali organ di tubuh kita melakukan pekerjaan secara bersamaan. Agar kita sanggup bernyanyi dengan baik, maka kita mesti mengerti pemeliharaan organ-organ tersebut dengan baik dan benar.

Pemeliharaan organ-organ tubuh sungguh penting mudah-mudahan bunyi tidak rusak atau terganggu.

Teknik vokal merupakan cara orang (manusia) menciptakan bunyi yang baik, merdu, dan indah sesuai kehendak pencipta lagu.

Mutu bunyi insan diputuskan oleh organ-organ yang ada di dalam tubuhnya.

Teknik vokal yang bagus dan benar akan bikin keselarasan dan keserasian antara instrumen dan bunyi yang dihasilkan seorang penyanyi.

Teknik vokal yang mesti dikuasai seorang penyanyi antara lain:

1. Artikulasi
Artikulasi merupakan cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi mudah-mudahan pesan lagu sanggup dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu diamati untuk mendapat artikulasi yang bagus antara lain perilaku tubuh yang tegap, posisi lisan yang benar, latihan vokalis, pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.

2. Pernapasan
Pernapasan merupakan kerja keras untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian dikeluarkan secara bertahap ketika sedang bernyanyi.  Cara bernapas yang bagus akan bikin seseorang bisa menyanyikan lagu dengan kalimat-kalimat yang panjang tanpa terputus-putus.

3. Phasering
Phasering merupakan hukum penggalan kalimat yang bagus dan benar sehingga gampang dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapat phrasering yang baik, seorang penyanyi mesti mengerti arti suatu kalimat, mengerti tujuan/pesan suatu lagu, serta mengerti bahwa susunan nada dan syair lagu merupakan satu kesatuan yang utuh.

4. Resonansi
Resonansi merupakan kerja keras untuk memperindah bunyi dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang ikut bervibrasi/bergetar di sekeliling lisan atau tenggorokan. Kualitas dan kuantitas bunyi hasil penguatan resonansi akan membedakan warna bunyi satu instrumen dengan intrumen lainnya.

5. Vibratob
Vibrato merupakan kerja keras memeprindah lagu dengan cara menampilkan suaraa bergetar yang teratur. Vibrato biasanya kita peroleh pada tamat lagu. Tidak semua syair sanggup dinyanyikan dengan vibrato. Vibrato yang berlebih justru akan bikin lagu menjadi tidak nikmat untuk didengar lantaran vibrato sanggup merubah nada dan vokal.

6. Improvisasi
Improvisasi merupakan kerja keras memperindah lagu dengan merubah sebagian melodi lagu secara profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. Adapun syair lagu yang dibawakan tidak berubah walaupun lagu sudah diimprovisasi. Yang berubah merupakan panjang pendeknya nilai not dan saluran setiap suku kata.

7. Intonasi
Intonasi merupakan tinggi rendahnya suatu nada yang mesti dijangkau dengan tepat. Intonasi merupakan teknik vokal yang bermitra ketepatan nada (pitch) sehingga bunyi jernih dan nyaring serta nikmat didengar. Untuk mendapat intonasi yang bagus mesti memperhatikan hal-hal berupa, telinga yang baik, kendali pernapasan, dan rasa musikalitas.

8. Ekspresi
Ekspresi disebut juga penjiwaan lagu. Salah satu kesuksesan seorang penyanyi dalam membawakan suatu lagu merupakan ketepatan dalam menginterpretasikan suatu karya musik atau lagu yang sesuai dengan isi serta jiwa lagu tersebut, sehingga tepat dalam membawakannya.

Kata Ansambel berasal dari bahasa Prancis, yakni assembige ensembly, artinya berhimpun atau berkumpul.

Secara umum, musik ansambel diartikan selaku penyuguhan alat-alat musik ritmis dan melodis yang dibunyikan secara bareng untuk menciptakan bunyi dan musik yang harmonis.

Permainan musik ini dipimpin oleh seorang konduktor yang hendak memberi instruksi pada semua pemain musik sehingga diperoleh bunyi instrumen musik yang selaras.

Musik ansambel merupakan bermain musik secara gotong royong dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana.

Bermain musik secara ansambel membutuhkan kolaborasi dan kekompakan. Musik ansambel merupakan salah satu jenis musik yang dimainkan minimal terdiri atas tiga jenis alat musik yang berbeda.

Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik ansambel. Ansambel menciptakan musik yang nikmat didengar.

Musik ansambel sanggup dikelompokkan menurut penyajiannya dan menurut jenis alat musiknya.

Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokkan menjadi dua selaku berikut:

a. Musik ansambel sejenis, yakni bentuk penyuguhan musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik sejenis. Contohnya ansambel recorder, ansambel gitar, ansambel pianika, dan ansambel tamborin.

b. Musik ansambel campuran, yakni bentuk penyuguhan musik ansambel yang menggunakan berbagai macam alat musik atau majemuk jenis alat musik. Contohnya ansambel pianika, gitar, recorder, triangle, tamborin, dan simbal.

Alat musik melodis merupakan alat musik yang bernada dan memiliki irama. Misalnya gitar,, pianika, recorder, harmonika, dan piano.

Cara memainkan alat musik melodis yang satu berlainan dengan alat musik melodis lainnya. Terdapat alat musik melodis yang ditiup, dipetik, ditekan, atau digesek. Berikut ini merupakan jenis-jenis alat musik melodis:

1. Recorder
 Recorder terkenal pada periode pertengahan lewat era barok, tapi menurun pada periode ke-18 yang menyokong alat-alat musik orkestra, menyerupai flute, oboe, dan klarinet.

Recorder dihidupkan semula pada periode ke-20 dalam memburu prestasi bersejarah maklumat musik awal, tapi juga lantaran kesesuaian selaku instrumen sederhana untuk mengajar musik dan daya tariknya untuk pemusik pemula.

Pada masa ini recorder sering dianggap selaku alat musik anak-anak, tapi ada juga pemain profesional yang menampilkan kepakaran mereka bermain recorder.

2. Pianika 
Pianika merupakan alat musik tiup dengan bilah tuts. Tampilan wajah pianika menyerupai halnya piano atau keyboard. Proses kerja pianika sampai menciptakan bunyi berasal dari tiupan udara.

Pianika bisa dimainkan menggunakan mouthpiece pendek atau meouthpiece panjang dari pipa elastis yang dipasang khusus untuk meniup pianika.

3. Biola
Biola merupakan suatu alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berlainan satu sama lain dengan interval tepat kelima.

Nada yang terendah merupakan G. Yang tergolong keluarga biola merupakan viola, cello, dan double bass atau kontrabass.

Alat musik ritmis merupakan alat musik yang tak punya nada atau nada yang dihasilkan bukanlah nada tetap.

Alat musik ritmis mempunyai fungsi selaku alat musik pengiring dan juga dipakai untuk menertibkan tempo lagu. Adapun teladan alat musik ritmis selaku berikut:

1. Tamborin
Tamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang dipakai untuk mengiringi lagu-lagu yang berirama riang.

Tamborin berupa lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat bulatan-bulatan yang dipasang rangkap. Tamborin ada juga yang menggunakan kulit.

Tamborin memiliki beberapa simbal atau  kecincing logam kecil di sekeliling bingkainya yang hendak mengeluarkan bunyi gemerincing apabila alat musik ini dogoyangkan.

2. Rebana
Rebana merupakan gendang berupa bulat dan pipih. Memiliki bingkai berupa lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing.

3. Drum
Drum tergolong kalangan alat musik pukul yang berisikan kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau suatu batang.

Selain kulit, drum juga sanggup dibentuk dari materi lain, misalnya plastik. Drum di seluruh dunia memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, dan lain-lain.

4. Kastanyet
Kastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang kepingan gading atau kayu keras yang cekung ayng digesek-gesekkan dengan ibu jari untuk mengiringi irama tari-tarian Spanyol.

Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya ditangan kiri kemudian asisten menepuk tangan kiri yang memegang kastanyet.

5. Triangle
Triangle merupakan alat musik dengan tampilan yang sungguh sederhana berupa segitiga. Triangle tergolong dalam klasifikasi perkusi idiofon yang memiliki arti menciptakan bunyi dari getaran seluruh badanginstrumen tersebut.

Triangle merupakan alat musik dari materi besi logam berupa segitiga. Cara memainkannya merupakan tangan kiri memegang gantungan tali, sedangkan asisten menghantam dengan batang pemukul dari besi.

6. Simbal
Simbal merupakan alat musik yang sudah dimainkan sejak zaman kuno. Simbal terdiri atas sepasang lempengan logam berupa lingkaran. Bagian tengah menonjol.

Cara memainkannya kedua lempengan diadu dan digesekkan. Contoh simbal tangan dipakai pada marching band

Alat musik serasi merupakan alat yang dipakai untuk melodi pokok suatu lagu atau untuk mengiringi lagu.

Jenis alat musik serasi ada bermacam-macam, ada yang bersumber dari dawai, dan ada juga dari elektronik.

Contoh alat musik harmonis, yakni selaku berikut:

1. Piano
Piano merupakan perangkat alat musik yang berupa jajaran bilah-bilah papan nada yang membentuk urutan tangga nada yang dimainkan oleh kedua tangan dengan sepuluh jarinya secara bergantian  atau bersama-sama dengan menekan tuts yang menciptakan nada dan melodi serta akor yang harmonis.

2. Keyboard
Keyboard merupakan alat musik elektrik yang berupa papan dan dilengkapi dengan dua junis tuts berwarna hitam dan putih.

Keyboard difasilitasi dengan banyak sekali macam suara, sehingga bisa dipakai untuk mengambil alih instrumen musik yang dikehendaki tanpa mesti memiliki alatnya.

3. Gitar
Gitar merupakan salah satu jenis alat musik terbaru yang banyak disukai banyak orang. Gitar dimainkan dengan cara dipetik dengan jari atau sanggup pula dimainkan dengan plektrum dan untuk memainkan pun tergolong cukup mudah.

Related : Seni Budaya Vii Belahan 2 Menyanyi Dengan Satu Bunyi Dan Bermain Dengan Alat Musik Sederhana

0 Komentar untuk "Seni Budaya Vii Belahan 2 Menyanyi Dengan Satu Bunyi Dan Bermain Dengan Alat Musik Sederhana"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)