Sistem Ekskresi

Pengertian Sistem Ekskresi

Di dalam tubuh kita, terjadi proses pembakaran (oksidasi) sari-sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh. Tetapi dalam proses metabolisme tersebut dihasilkan pula zat-zat yang tak berkhasiat bagi tubuh atau sebagai ‘sampah’. Zat-zat yang tidak berkhasiat itu apabila tetap tinggal di dalam tubuh kita akan membahayakan kesehatan. Karena itulah, zat-zat sisa tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Organ yang berfungsi mengangkut zat-zat sisa itu yaitu darah untuk dibawa ke alat-alat pengeluaran, yaitu ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Organ atau alat-alat pengeluaran itu membangun sistem ekskresi.


Siswa SMP, tahukah kau apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi? Sistem Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat sisa metabolisme, melalui alat-alat ekskresi. Zat-zat sisa tersebut diantaranya yaitu urine, cairan empedu, karbondioksida dan uap air, serta keringat. Dan organ tubuh insan yang bertugas sebagai alat pengeluaran zat-zat sisa tersebut yaitu ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

Gb.1. Organ-organ tubuh insan yang berfungsi sebagai alat ekskresi (Sistem Ekskresi)

Sesungguhnya proses pengeluaran zat sisa ada tiga macam yaitu: sekresiekskresi, dan defekasi. Apakah arti dari ketiganya? Sekresi artinya proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan oleh sel-sel atau kelenjar, tetapi cairan tersebut masih sanggup dimanfaatkan oleh tubuh. Cairan tersebut yaitu hormon dan enzim. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa yang berbentuk cairan juga tetapi cairan tersebut sudah tidak bermanfaat lagi bagi tubuh, menyerupai urine, keringat dan karbondioksida serta uap air. Sedangkan defekasi artinya proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan melalui anus, yaitu berupa feses. Nah, siswa SMP! Modul ini khusus membahas proses ekskresi pada tubuh insan melalui alat-alat atau organ ekskresi.



Alat Ekskresi Manusia

Alat atau organ ekskresi insan meliputi: ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Alat ekskresi insan tersebut mempunyai struktur khusus sesuai dengan fungsinya yaitu mengeluarkan zat sisa tertentu yang sudah tidak dibutuhkan tubuh. Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urine, hati mengeluarkan zat sisa berupa cairan empedu, paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa gas karbondioksida (CO2) dan uap air, sedangkan kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat. Hal ini tentu sudah kalian mengerti, tetapi tahukah kau bagaimana proses dari setiap alat atau organ ekskresi tersebut sanggup mengeluarkan zat sisa tersebut? Mari pelajari uraian materinya berikut ini.

a. Ginjal
sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI


b. Hati
sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI


c. Paru-paru

sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI

d. Kulit
sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI


Paru-paru

Zat sisa (ekskret) dari paru-paru yaitu CO2 dan H2O (uap air) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Pada prinsipnya, CO2 diangkut dengan cara sebagai berikut, yaitu 86 -88% CO2 diangkut melalui plasma darah dalam bentuk ion H+ dan HCO3-CO2 dapat larut membentuk asam karbonat. Asam karbonat yang terbentuk dalam darah akan terurai menjadi ion H+ dan HCO3-. Selanjutnya, ion H+ yang bersifat racun diikat oleh hemoglobin, sedangkan HCO3-  keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah.  Reaksi kimia tersebut sanggup dituliskan sebagai berikut :
CO2 + H2D  H2CO3 D H+  + HCO3-

Selanjutnya bila pemikiran darah kembali ke paru-paru, darah melepaskan ± 10% CO2 ke udara melalui rongga hidung, sedangkan ± 90% CO2 tetap tertahan dalam bentuk ion bikarbonat sebagai buffer (penyangga) darah yang penting yaitu substansi yang menjaga pH darah semoga tidak berubah-ubah.



Kulit (Integumen)

Sebagai alat ekskresi, kulit mengeluarkan keringat. Luas kulit pada insan remaja sekitar 20.000 cm2dan tebalnya sekitar 0,01 cm sampai 0,5 cm. Banyaknya keringat yang dihasilkan atau dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara lain oleh kegiatan tubuh, suhu lingkungan, makanan, keadaan kesehatan dan goncangan emosi. Keringat insan terdiri dari air, garam-garam terutama garam dapur (NaCl), sisa metabolisme sel, urea, serta asam. 



Ginjal

Siswa Sekolah Menengah Pertama kini kau akan mempelajari sub materi mengenai Ginjal. Sebelumnya, coba kau pikirkan, apa yang kau ketahui wacana ginjal? Apa fungsinya bagi tubuh? Bagaimana bentuknya, ukurannya, atau letaknya di dalam tubuh?
Baiklah mari pelajari uraian materinya berikut ini.
Ginjal atau ren sering disebut juga sebagai buah pinggang. Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi yang penting, dimana zat sisa yang dikeluarkan yaitu berupa urin. Fungsi ginjal tersebut kalau dikhususkan yaitu sebagai pengatur keseimbangan air, pengaturan konsentrasi garam dalam darah, dan menjaga keseimbangan asam-basa darah. Ginjal berjumlah 2 buah, terletak di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh cuilan belakang, dimana ginjal yang kiri letaknya agak lebih tinggi dari ginjal yang kanan. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7,5 cm, tebalnya 1,5 – 2,5 cm dan beratnya kira-kira 140 gram (pada orang dewasa). 
Ginjal tersusun oleh 2 lapisan yaitu korteks, dan  medula. Lapisan ginjal yang terluar disebut korteks (kulit ginjal), lapisan dalam disebut medula (sumsum ginjal). Bagian paling dalam, berupa rongga disebutpelvis renalis.
Satuan struktural dan fungsional yang terkecil di dalam ginjal disebut nefron. Tahukah kau berapa jumlah nefron pada sebuah ginjal manusia? Ya, sekitar 1 juta nefron terdapat pada sebuah ginjal manusia! Tiap nefron itu terdiri atas badan Malpighi (badan renalis). Dan badan Malpighi tersusun dari kapsula Bowman dan glomerulus di bagian korteks. Sedangkan bagian medula mengandung banyak pembuluh-pembuluh tubulus dan lengkung Henle. Tubulus yang dimaksud adalah tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan saluran pengumpul (tubulus kolektivas).
Simpai (kapsula) Bowman berdinding rangkap dengan glomerulus di dalam cekungan kapsulnya. Apakah glomerulus itu? Glomerulus merupakan untaian pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsula Bowman, untuk memudahkan merembesnya air serta zat-zat yang terlarut dalam darah ke dalam ruang kapsula Bowman yang berdinding rangkap tersebut. Pembuluh darah arteri yang bercabang-cabang menjadi sejumlah arteriola disebut arteriola aferen yang menuju glomerulus.Arteriola aferen ini bercabang-cabang lagi menjadi kapiler glomerulus. Selanjutnya kapiler glomerulusini bersatu kembali menjadi arteriola eferen yang meninggalkan glomerulus yang membelit atau bergelung berupa tubulus kontortus proksimallengkung Henle, dan tubulus kontortus distal yang membelit / bergelung dari suatu nefron. Dan alhasil bermuara ke dalam venula serta bergabung menjadi vena renalismenuju vena cava inferior (vena kava bawah)


Proses Pembentukan Urine di Dalam Ginjal

Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urine. Proses pembentukan urine mencakup 3 tahap yaitu :
  1. Tahap penyaringan (filtrasi)
  2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi)
  3. Tahap pengeluaran zat (augmentasi)
Bagaimana proses dari setiap tahapan tersebut? Berikut ini yaitu uraiannya:
1. Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di tubuh Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat bersahabat oleh kapsula Bowman Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak sanggup larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diharapkan tubuh.
2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulusginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh dikala itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi sampai mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini yaitu glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder yaitu air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bacin pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak dipakai dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, kemudian ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Siswa SMP, perhatikan gambar 11 semoga ketiga tahap tadi sanggup lebih kau pahami.

 sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI
Gb. 11. Proses penyaringan darah atau pembentukan urin



Kantung kemih merupakan daerah penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui susukan uretra. Dimanakah letak ureter, kantung kemih dan uretra? Coba kau perhatikan lagi gambar (seperti gambar 7) berikut ini.

sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI 



 Volume urine yang dikeluarkan antara lain tergantung pada hal-hal berikut:

·  Jumlah air yang diminum.

·  Jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah semoga tekanan osmosis tetap.
·  Hormon antidiuretik (Anti Diuretic Hormone = ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di cuilan belakang otak.

Siswa SMP, proses pembentukan urine di dalam ginjal telah selesai kau pelajari, mudah-mudahan sudah kau pahami.

Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi insan sanggup mengalami gangguan dan kelainan, penyebabnya yaitu sanggup lantaran banyak sekali hal. Gangguan pada sistem ekskresi sanggup terjadi pada ginjal, hati, paru-paru atau pada kulit, yaitu berupa penyakit ataupun kelainan lainnya.
Pada ginjal, misalnya, gangguan dan kelainan yang sanggup dijumpai yaitu lantaran penyakit watu ginjal dan gagal ginjal. Sedangkan pada hati contohnya yaitu penyakit hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus. Pada paru-paru, contohnya penyakit TBC (tuberkulosis) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculose, pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae, asma yaitu penyempitan susukan pernapasan lantaran terbentuknya lendir akhir alergi, dan kanker paru-paru. Sedangkan gangguan pada kulit, contohnya infeksi oleh jamur, kerusakan akhir luka bakar, dan kanker kulit. Dapatkah kau menyebutkan referensi lainnya?
Pada sub materi yang terakhir dari modul ini, kau tidak akan mempelajari semua penyakit yang disebutkan tadi, kau hanya akan mempelajari beberapa dari banyak sekali gangguan pada sistem ekskresi tersebut, yaitu mengenai penyakit diabetes mellitus, diabetes insipidus, watu ginjal, dan gagal ginjal.

Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Penyakit ini sudah dikenal semenjak sekitar dua ribu tahun yang lalu. Saat itu dua hebat kesehatan Yunani,Celcus dan Areteus menamai suatu penyakit bagi orang yang banyak minum dan banyak buang air kecil, dengan sebutan diabetesHingga dikala ini pun dunia kedokteran menyebut orang yang menderita penyakit ini dengan sebutan diabetes mellitus (diabetes=penerusan, mellitus =manis; bahasa Latin). Pada tahun 1921, dua orang dokter dari Inggris, Dr. Frederick Banting dan Prof. Charles Best menemukan hormon insulin, sehingga para penderita diabetes sanggup tertolong dan sanggup hidup lebih usang dalam usia normal. Penyakit apakah diabetes mellitus itu?
Diabetes mellitus (kencing manis) yaitu penyakit yang ditandai oleh adanya kandungan gula yang tinggi dalam darah (hiperglikemia) dan zat-zat keton serta asam, akhir dari kurangnya atau ketiadaanhormon insulinHormon insulin penting dalam proses pengubahan gula darah menjadi gula otot (glikogen) sebagai tenaga, serta dalam sintesis lemak.
Adanya zat-zat keton dan asam yang berlebihan ini dalam darah mengakibatkan timbulnya rasa haus yang terus menerus, sering buang air kecil, berat tubuh turun meskipun selera makan masih baik, daya tahan tubuh menurun, tubuh lemah dan gampang sakit.
Gejala diabetes mellitus tersebut sering dikenal dengan istilah trio-P, yaitu poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (selalu merasa haus), dan polifagia (selalu merasa lapar). Seringnya buang air kecil ini diakibatkan banyaknya kadar gula dalam darah, sehingga tubuh berusaha mengeluarkannya melalui ginjal bersama air. Sementara itu, selalu merasa haus merupakan reaksi tubuh dari sering buang air kecil, semoga tubuh tidak kehilangan cairan tubuh (kekurangan cairan tubuh). Sedangkan banyak makan disebabkan oleh kurangnya cadangan gula (glikogen) dalam tubuh (otot), meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga tubuh (otot) berusaha mendapat gula lewat makanan. Selain itu, tanda-tanda yang timbul yaitu rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun.
Bagi penderita diabetes mellitus yang parah, timbul pula tanda-tanda lainnya, yaitu terjadinya penurunan berat badan, kesemutan (mati rasa) atau rasa sakit pada tangan atau kaki, timbulnya luka (borok) pada kaki yang tak kunjung sembuh, dan hilangnya kesadaran diri (pingsan).
  Penyakit diabetes mellitus sanggup menimbulkan komplikasi penyakit, menyerupai gangguan pada mata sampai menjadi buta, gangguan pada ginjal sampai menjadikan penyakit gagal ginjal, gangguan pada saraf, gangguan pada kardiovaskular, gangren sampai harus diamputasi, bahkan koma. Kenyataan penting lainnya wacana penyakit ini yaitu penyakit ini merupakan penyakit yang sanggup diturunkan dari orang renta kepada keturunannya.

 sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI
Gb. 12. Gejala diabetes mellitus (timbul gangren pada kaki)

Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit yang ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebihan disebabkan kekurangan hormon anti diuretik (ADH). Hormon ini mempengaruhi penyerapan air dari tubulus kontortus, sehingga jumlah air sanggup naik sampai 20 - 30 kali lipat. Keadaan ini sanggup mengakibatkan dehidrasi. Gejala yang tampak yaitu penderita sering buang air kecil, nokturia (sering berdiri malam untuk buang air kecil), banyak minum lantaran terus merasa haus, dan urine tidak berwarna kuning, bahkan bening.
Hormon ini dihasilkan oleh cuilan posterior (belakang) kelenjar hipofisis, dan bekerja pada ginjal untuk mengurangi penyerapan air pada tubulus kontortus sehingga meningkatkan jumlah urine. Berkurangnya hormon ini yaitu akhir dari rusaknya kelenjar hipofisis cuilan belakang, dan rusaknya cuilan belakang kelenjar hipofisis ini sanggup lantaran beberapa hal, menyerupai tumor, infeksi, cedera kepala atau lantaran cacat bawaan atau warisan dari orang tuanya.

Batu Ginjal (Nephrolithiasis/Renal Calculi)
Batu ginjal adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garam kalsium, fosfatatau asam urat urinedi dalam rongga ginjal, susukan ginjal atau di dalam kandung kemih. Adanya watu tersebut menyulitkan keluarnya urine dan menimbulkan rasa nyeri.  Penyebab timbulnya watu ginjal yaitu lantaran terlalu pekatnya konsentrasi urine sehingga zat-zat di dalam urine membentuk kristal batu, atau juga sanggup lantaran infeksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat, terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D dan kalsium.

sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI
Gb.13. Batu ginjal menyumbat susukan ginjal

Gejala penyakit watu ginjal yaitu adanya rasa nyeri pada pinggang bawah menuju pinggul dan sampai ke alat kelamin luar, kadang kala mengalami demam, merasa kedinginan, adanya darah atau nanah di dalam urine akhir watu melukai ureter, dan distensi perut. Bagaimana mencegah penyakit ini? Mencegah timbulnya penyakit ini, secara sederhana yaitu dengan banyak minum air putih, mengkonsumsi vitamin C, mengurangi konsumsi kalsium dan fosfat. Atau dengan meminum air rebusan tumbuhan Desmodium stryracifolium, atau dengan pengangkatan kelenjar paratiroid, apabila kelenjar ini dianggap dokter menjadi penyebabnya.

Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan ginjal pada cuilan korteks. Dapat dikatakan pula bahwa penyakit gagal ginjal yaitu suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan sampai ginjal tak bisa lagi berfungsi, dan mengakibatkan penimbunan limbah metabolik di dalam darah (azotemia).
Penyebab penyakit ini yaitu lantaran beberapa penyakit serius lain yang diderita tubuh, yang secara perlahan berdampak pada kerusakan ginjal. Penyakit serius yang dimaksud yaitu hipertensi (penyakit darah tinggi), diabetes mellitus (kencing manis), kanker, kista pada ginjal, dan atau lantaran adanya sumbatan pada susukan kemih. Sumbatan ini sanggup berupa watu ginjal, tumor, atau lantaran penyempitan struktur susukan ginjal. Gejala adanya penyakit ini yaitu mata dan kaki bengkak, nyeri di pinggang, buang air kecil sakit tetapi sering, urine sedikit, demam, urine berwarna merah lantaran mengandung darah.
Penanganan atau pengobatan gagal ginjal biasanya tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal. Misalnya, penderita harus melaksanakan diet konsumsi sodium, kalium, protein dan cairan apabila penyebabnya yaitu zat-zat tersebut. Apabila penyebabnya yaitu penyakit lain, maka dokter atau petugas kesehatan akan memberi obat-obatan tertentu menyerupai untuk pengobatan hipertensi, anemia, atau untuk menurunkan kolesterol. Tetapi apabila telah parah, penderita akan disarankan atau diberi tindakan pembersihan darah (haemodialisa), atau bahkan transplantasi (cangkok) ginjal.

sari kuliner semoga diperoleh zat gizi dan atau energi yang berkhasiat bagi tubuh SISTEM EKSKRESI
Gb. 14. Teknik pembersihan darah (hemodialisa)

Bagaimanakah tindakan pencegahan yang perlu dilakukan semoga kita terhindar dari penyakit berbahaya ini? Tindakan pencegahan sederhana yang sanggup kita lakukan yaitu dengan meminum air putih yang cukup (10 gelas sehari) dan menjalankan pola hidup yang baik dan sehat semoga terhindar dari banyak sekali penyakit yang mungkin sanggup menyerang kita, makanlah kuliner yang bergizi, tanpa materi pengawet dan berolah raga secara teratur. Selain itu, lakukan investigasi ke dokter atau kontrol laboratorium. Tubuh sehat merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai, karenanya kita harus terus menjaganya. Tindakan pencegahan lebih baik dari pada mengobati, bukan? Bagi mereka yang sudah dinyatakan mengalami gangguan ginjal, baik ringan atau sedang, lakukan kontrol secara rutin /berkala, berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan menyerupai antibiotika tertentu dan obat rematik, juga hindari kekurangan cairan, contohnya akhir muntaber.
Siswa SMP, demikian uraian materi mengenai Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi, khususnya pada ginjal. Sebenarnya masih banyak macam penyakit lainnya yang sanggup menyerang sistem ekskresi kita, baik yang menyerang hati, paru-paru, maupun kulit. Coba kau cari informasi-informasi mengenai penyakit-penyakit lainnya yang sanggup menyerang sistem ekskresi kita dari banyak sekali sumber. Dengan demikian kau diharapkan sanggup menjalani hidup secara baik dan sehat semoga terhindar dari banyak sekali macam penyakit tersebut, atau lebih jauh lagi kau sanggup menjadi seorang tenaga medis yang hebat kelak!




= Baca Juga =



Related : Sistem Ekskresi

0 Komentar untuk "Sistem Ekskresi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)