Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia

KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK INDONESIA

Kondisi Geografis dan Penduduk. Dalam perjuangan memahami perkembangan lingkungannya,diharapkan insan sanggup mengenali unsur-unsur lingkunganmyang besar lengan berkuasa terhadap kehidupannya, baik unsur fisik(alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebutsebagai kondisi geografis, sedangkan unsur lingkungan sosialdalam ilmu geografi lebih mengarah kepada kondisi pendudukyang dipengaruhi kondisi geografisnya. Oleh lantaran ituketerkaitan antara kondisi geografis dengan kondisipenduduknya sangat erat.

Kondisi Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga mempunyai posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini sanggup dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus mempunyai perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan bahari dan darat secara pribadi dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan bahaya keamanan yang mengakibatkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan. Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.

Indonesia mempunyai bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut tentunya sanggup diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
·          Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
·          Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
·          Latar belakang sejarah dan efek yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.

Secara umum kondisi letak geografis wilayah Indonesia sebagaiberikut.
Lokasi wilayah Indonesia berada di tempat AsiaTenggara.
·               Posisi astronomis wilayah Indonesia berada di antara 60LU-110LS dan 950BT-1410BT.
·               Posisi geografis wilayah Indonesia berada di antara BenuaAsia dan Australia serta di antara Samudra Pasifik danSamudra Hindia.
·               Batas-batas wilayah Indonesia, sebelah utara dengan LautAndaman, Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan,negara Malaysia, negara Filipina, Laut Sulawesi, danSamudra Pasifik. Di sebelah selatan berbatasan denganSamudra Hindia, Laut Timor, negara Timor Leste, dan LautArafura. Di sebelah barat berbatasan dengan SamudraHindia, dan di sebelah timur berbatasan dengan negaraPapua Nugini.
·               Wilayah negara Indonesia berbentuk Kepulauan(archipelago) dengan jumlah seluruh pulaunya 17.504 buah.
·               Luas wilayah Indonesia 5.193.252 km2, terbagi atas wilayahdaratan seluas 1.904.569 km2 dan wilayah lautan seluas3.288.683 km2. Sehingga perbandingan antara luas wilayahdaratan dan lautan 2:3.

Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.

Letak Fisiografis
Letak fisiografis yakni letak suatu tempat menurut segi fisiknya, menyerupai dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:

a) Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat menurut koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa laba bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi atau letak astronomis tersebut yakni mempunyai curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga sanggup memperlihatkan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian Indonesia mempunyai nilai hemat yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Batas wilayah Indonesia menurut letak astronomis:
·          Wilayah Indonesia paling utara yakni Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
·          Wilayah Indonesia paling selatan yakni Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15’LS.
·          WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45’BT
·          Wilayah Indonesia paling timur yakni Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.
·          Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.

b) Letak geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif lantaran posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, contohnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat besar lengan berkuasa terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

Dengan memperhatikan peta relief wilayah Indonesia , maka kita akan mendapat info wacana kondisirelief wilayah Indonesia, antara lain.

1) Berdasarkan reliefnya, bentuk muka bumi Indonesia dibagimenjadi tiga wilayah, yaitu:
·          relief wilayah Indonesia Barat, mencakup tempat PulauJawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan perairan disekitarnya. Relief dasar bahari wilayah perairan ini disebutPaparan/Dangkalan Sunda dengan kedalaman kurangdari 200 m.
·          relief wilayah Indonesia Tengah, mencakup kawasanPulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Kepulauan NusaTenggara, dan perairan sekitarnya. Relief dasar lautwilayah ini merupakan bahari dalam di atas 200 m.
·          relief wilayah Indonesia Timur, mencakup kawasanKepulauan Aru, Pulau Misool, Pulau Salawat, PulauArafura, Kepulauan Tanimbar, Pulau Papua, danperairan sekitarnya. Relief dasar bahari wilayah ini disebutPaparan/Dangkalan Sahul dengan kedalaman kurangdari 200 m.

2) Relief daratan Indonesia didominasi oleh relief berupa:
·          Pegunungan, yaitu cuilan muka bumi yang lebih tinggidari daerah sekitarnya dengan bentuk memanjang.
·          Gunung, yaitu cuilan muka bumi yang lebih tinggidaerah sekitarnya dengan bentuk menyerupai bidangkerucut.
·          Dataran Tinggi, yakni wilayah permukaan bumi yanglebih tinggi dari daerah sekitar dan pada cuilan atasnyamendatar.
·          Dataran Rendah, yaitu cuilan permukaan bumi yanglebih rendah dari daerah sekitar berbentuk dataran.
·          Pantai, yaitu wilayah daratan yang paling rendahberbatasan dengan perairan laut.



c) Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara menurut struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia sanggup terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh lantaran itu, di Indonesia:
·          Terdapat banyak gunung berapi yang sanggup menyuburkan tanah.
·          Sering terjadi gempa bumi.
·          Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, menyerupai minyak bumi, watu bara dan bauksit.

d) Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat menurut tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air bahari atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai efek yang bermacam-macam, misalnya:
·          Adanya suhu yang berbeda-beda sangat besar lengan berkuasa terhadap jenis tanaman
·          Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
·          Menentukan kepadatan penduduk, contohnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
·          Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

e) Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu bersahabat atau jauh dari bahari serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik lantaran daerahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: cuilan timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, cuilan selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan cuilan utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa jawaban yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya perjuangan atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, mengakibatkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.

LETAK SOSIOGRAFIS
Letak sosiografis yakni letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, menyerupai segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.

a) Letak Ekonomis Indonesia
Letak hemat yakni letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak hemat Indonesia sangat baik, lantaran terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat kemudian lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.

b) Letak Sosiokultural Indonesia
Letak sosiokultural yakni letak menurut keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari banyak sekali bangsa. Hal ini mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya. Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi duduk kasus ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, khususnya di Asia Tenggara berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kolaborasi dan kontak sosial ini sanggup dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan banyak sekali bentuk kolaborasi lainnya.

c) Penduduk
Penduduk yakni seseorang yang tinggal di suatu wilayah baik selamanya ataupun sementara. Pada duduk kasus ini kami menbahas wacana kondisi penduduk di wilayah Indonesia.
Penduduk Indonesia yakni orang yang tinggal di Indonesia baik selamanya ataupun sementara. Penduduk Indonesia menduduki urutan terbanyak ke empat sehabis Cina, India dan amerika serikat. Keadaan penduduk Indonesia sangat bermacam-macam hal itu di sebabkan penduduk Indonesia terdiri dari banyak sekali suku bangsa.
Kondisi Penduduk Indonesia Menurut para jago ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu formasi yang terpanjang dan terbesar di dunia. Ini terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya beragam yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatera Utara) hingga Merauke (ujung Papua). Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya menyerupai yang telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross position (posisi silang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi juga keaneragaman kepercayaan (agama), contohnya menyerupai Hindu, Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan dan bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan. Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah terjadi semenjak satu juta tahun yang kemudian pada zaman prasejarah.

Seperti persebaran insan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·          Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
·          Kelompok ras Negroid, yang sekarang menjadi orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
·          Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
·          Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan.
·          Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja,  dan Dayak.
·          Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali.
Kehidupan suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia ada yang telah maju dan mengikuti kehidupan modern namun ada juga yang masih tertinggal,  mereka belum tersentuh kehidupan modern. Susu-suku bangsa yang mendiami daerah pedalaman Papua, Sumatra, dan Kalimantan masih hidup secara sederhana.

Kaitan Kondisi Geografis Dengan Kehidupan Penduduk
Kondisi geografis dan insan intinya mempunyai kekerabatan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan insan mempunyai karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya. Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut mencakup kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal insan dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai hingga daerah puncak gunung.

Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam sanggup diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yakni:
·          Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
·          Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang menyerupai transportasi, industri, dan perdagangan.
·          Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian terutama perladangan.

Daerah Pantai
Pantai yakni cuilan daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang diubahsuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa karakteristik penduduk pantai yakni sebagai berikut:
Mata pencarian penduduk daerah pantai
Penduduk menentukan mata pencarian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk menentukan bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Disamping itu, daerah pantai juga  sanggup dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencarian sampingan. Beberapa jenis flora yang cocok di daerah pantai diantaranya yakni kelapa, semangka, melon dan buah naga.

Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai yakni perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak yakni ikan yang bernilai tinggi, menyerupai bawal, bandeng dan lobster.

Transportasi dan perdagangan
Beberapa pantai di Indonesia dipakai sebagai sarana transportasi dan bongkar muat barang. Daerah pantai yang dipakai sebagai dermaga pelabuhan, sanggup kita jumpai, misalnya: Tanjung Benoa, Gilimanuk (Bali), dan lain-lain. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai. Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan kegiatan lain penunjang kegiatan transportasi dan perdagangan.

Pola pemukiman
Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencarian sebagai nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut.

Kondisi fisik penduduk
Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai  pada siang hari sanggup lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jikalau berbicara penduduk pantai agak keras, lantaran harus beradu dengan bunyi gemuruh ombak yang tak kunjung henti.

Bentuk rumah
Rumah-rumah di daerah pantai biasanya mempunyai ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan semoga banyak udara hambar yang masuk ke rumah.

Dataran Rendah
Merupakan daerah dataran yang mempunyai ketinggian hampir sama. Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, mengakibatkan pengembangan daerah sanggup dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh lantaran itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat perjuangan juga meningkat. Lahan-lahan menyerupai sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, menyerupai daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada dikala animo hujan dan kekeringan pada dikala animo kemarau.
Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor yakni beberapa pola mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.

Dataran Tinggi
Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi  mempunyai sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, mengakibatkan Indonesia mempunyai kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.
Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan mempunyai udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang hambar untuk menanam sayuran dan flora perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga mempunyai potensi menjadi daerah pariwisata.


Masalah Kondisi Geografis Wilayah Dan Kependudukan
Masalah yang timbul dalam kondisi geografis dan kependudukan ada banyak sekali macam. Ada yang di sebabkan lantaran kondisi geografis lingkungan dan ada duduk kasus yang hubungannya wacana kependudukan. Bencana alam di sebut juga insiden alam. Banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunumg meletus maupun angin angin puting-beliung merupakan contoh-contoh insiden alam. Adapun duduk kasus yang timbul jawaban kependudukan atau masyarakat ialah lantaran insan makluk sosial maka insan selalu berinteraksi antara individu satu dengan individu yang lain. Dalam interaksi kehidupan sehari-hari tersebut insan tak sanggup luput dari sebuah permasalahan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan banyak sekali duduk kasus hal itu terjadi jawaban dari kekerabatan antar manusia. Beberapa maslah sosial yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari yakni duduk kasus kemiskinan, kejahatan, kenakalan remaja, dan pengangguran.

Selengkapnya wacana bahan Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia




Demikian bahan pembelajaran wacana Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia. Selamat mencar ilmu semoga sukses untuk meraih masa depan


= Baca Juga =



Related : Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia

0 Komentar untuk "Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)